3 Alasan Utama Tidak Boleh Buang Tisu ke Kloset di Indonesia


 

Setiap mengunjungi toilet di fasilitas umum, Anda akan menemukan larangan yang ditempel di dinding toilet. Larangan buang tisu ke kloset adalah kalimat larangan yng pasti akan Anda temukan di sana.

Mungkin sebagian orang menganggap larangan itu sangat berlebihan. Hal itu karena larangan itu tidak akan didapatkan di luar negeri. Bahkan ada yang menyelepelekan larangan itu karena tidak ada regulasi resmi yang mengaturnya.

Larangan itu tidak semata-mata dibuat tanpa alasan. Alasan-alasannya patut Anda ketahui agar menjaga kenyamanan pengguna toilet di fasilitas umum. Berikut ini alasan munculnya larangan membuang tisu ke kloset yang harus Anda ketahui.

Alasan Tidak Boleh Buang Tisu ke Kloset

Ciptakanlah kenyamanan bagi orang lain saat menggunakan toilet umum. Patuhilah larangan buang tisu ke toilet karena abeberapa alasan yang berikut ini:

1. Tidak Cepat Terurai

Sebenarnya tisu toilet di Indonesia dirancang khusus sesuai penggunaannya yaitu mengusap area intim setelah buang air kecil dan air besar. Maka dari itu ketahanan tisu toilet dorasa tidak terlalu dibutuhkan. Dengan demikian tisu toilet termasuk dalam jenis tisu yang mudah hancur.

Persepsi kita terhadap tisu toilet yang mudah terurai malah menyebabkan suatu permasalahan baru. Orang-orang yang abai justru menganggap bahwa tisu toilet lebih layak untuk dibuang ke dalam kloset agar ikut larut bersamaan saat proses pembersihan. Padahal itu adalah persepsi yang salah dan harus diluruskan agar buang tisu ke kloset tidak lagi diteruskan.

Sekilas mungkin tisu yang sempat dibuang langsung tidak terlihat di permukaan. Akan tetapi lembaran tisu itu ternyata tidak langsung terurai bahkan membutuhkan waktu berhari-hari untuk benar-benar hancur di dalam pipas.

Bayangkan jika orang membuang tisu ke kloset setiap hari. Lembaran tisu itu akan menumpuk dan menyebabkan sumbatan saluruan pembuangan.

2. Menimbulkan Efek Fatberg

Efek Fatberg adalah kondisi dimana kotoran-kotoran yang umumnya dari bahan lemak dan minyak bercampur dengan lembaran tisu yang dibuang dalam kloset. Pencampuran itu menghasilkan tumpukan yang bahkan terbentuk seperti gunung es.

Bentuk itu akan semakin besar jika kebiasaan buang tisu ke kloset masih dilakukan. Jika sudah menumpuk maka kotoran baru akan sulit untuk mengalir ke pembuangan akhir karena adanya fatberg yang menutupi aliran pipa di dalam kloset.

Faktanya, efek fatberg lebih banyak terjadi di negara-negara yang memperbolehkan masyrakatnya membuang tisu ke kloset. Fatberg terbesar yang pernah ditemukan di dunia ada di negara London. Total berat fatberg yang berhasil diangkat yaitu mencapai 140 ton di tahun 2017. Jumlah itu bisa jadi mengalami peningkatan apabila warga-warganya tetap membuang tisu ke dalam kloset.

Kita masih beruntung karena adanya larangan buang tisu ke kloset. Itu karena efek fatberg tidak akan muncul sebesar itu dab tidak mengganggu kenyamanan saat menggunakan kloset.

3. Pipa Jadi Mudah Rusak

Pipa adalah benda yang bantu menyalurkan kotoran hingga ke tempat penampungan terakhir. Namun fungsi itu akan berjalan lancar apabila pipa tidak "berumur" dan tidak rusak.

Ya, layaknya manusia, pipa dapat berkurang kinerjanya akibat usianya yang sudah tua. Dengan begitu kemampuannya pun semakin berkurang dan menghambar proses pengaliran tinja ke penampungan akhir.

Pipa saluran kloset yang berumur ditandai dengan banyaknya lubang-lubang kecil. Tektus itulah yang menghambat perjalanan kotoran hingga sampai ke penampungan akhir.

Selain karena usia, pipa saluran pembuangan mengalami korosi karena faktor eksternal. Faktor-faktor itu diantaranya proses pembuatannya hingga pertumbuhan akar pohon yang semakin besar. Faktor-faktor itulah yang patut diwaspadai karena menyebabkan kerusakan pipa dan yang menghambat proses penyaluran.

Gunakan Tisu Toilet Ramah Lingkungan, Hindari Kerusakan Alam Dikemudian Hari!

Bagi sebagian orang, buang tisu ke kloset jadi hal yang kerap terlupakan. Salah satu alasannya adalah ingin mengurangi sampai tisu demi kebersihan lingkungan di masa depan. Baginya, melarutkan tisu dapat mengurangi sampah tisu karena ikut terurai bersama dengan air.

Faktanya, aktivitas itu bukanlah cara yang tepat untuk menciptakan ramah lingkungan. Justru, membuang tisu ke dalam kloset jadi masalah baru yang dapat mengganggu kenyamanan orang lain.

Oleh karena itu lakukanlah cara yang lain agar dapat mewujudkan ramah lingkungan. Cara itu bisa dilakukan mulai dari pemilihan tisu yang menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Tisu toilet berbahan baku ramah lingkungan itu adalah tisu toilet See U.

Tisu toilet See U hadirkan kenyamanan dan ciptakan lingkungan yang berkelanjutan mulai dari toilet rumah Anda!

Milikilah tisu See U dengan check out dibawah ini

    Referensi:  
 



Diposting oleh : Dini Harianti BR Sinambela
pada 29 April 2024

Rate this article :

 

PT Suparma, Tbk is a leading paper manufacturer company which focused in providing reliable and high quality paper.

 

© 2024 PT Suparma, Tbk. All Rights Reserved. | Privacy Policy | Site Map | Disclaimer