1 Mei Tanggal Merah Karena Perayaan Apa?

Pada tanggal 1 Mei, seluruh dunia akan ada perayaan yang cukup besar. Dengan demikian 1 Mei tanggal merah bagi Indonesia. Lantas apa yang membuat tanggal 1 Mei menjadi tanggal merah atau libur nasional?

Di tahun 2024, 1 Mei berada di Hari Rabu pada minggu pertama Bulan Mei. Meskipun termasuk tanggal merah, namun beberapa pihak masih dapat beraktivitas karena tanggal 1 Mei jatuh di hari kerja yaitu Hari Rabu.

Aktivitas itu tidak menghalangi Anda untuk mengetahui informasi tentang perayaan di tanggal 1 Mei. Berikut ini penjelasan selengkapnya

1 Mei Tanggal Merah, Mengapa?

1 Mei 2024 jatuh pada Hari Rabu. Sama seperti bulan-bulan sebelumnya, tanggal 1 Mei termasuk tanggal merah nasional. Dengan demikian hampir seluruh kegiatan perkantoran dan sebagainya di Indonesia sementara diliburkan.

1 Mei tanggal merah karena bertujuan untuk menghormati para buruh dalam memperjuangkan hak-haknya sebagai seorang pekerja.Beberapa hak-hak yang disuarakan oleh mereka yaitu jam kerja wajar, jaminan keselamatan, dan hak untuk berserikat.

Menetapkan 1 Mei sebagai tanggal merah adalah hal yang tepat. Tanggal tersebut dimanfaatkan para pekerja untuk menyuarakan aspirasinya secara lengkap tanpa merasa terganggu akan pekerjaannya.

Baca Juga:

• Hari Buruh Tanggal Berapa Perayaannya Setiap Tahun?

Sejarah Hari Buruh di Indonesia

Setiap 1 Mei, para Pekerja di Indonesia merayakan Hari Buruh. Kini perayaan tersebut dilakukan secara tertib agar semua masyarakat Indonesia merasa nyaman dan tertib sehingga aman untuk beraktivitas.

Namun sejarah Hari Buruh di Indonesia dilakukan dengan cara yang berbeda daripada sekarang. Hari Buruh di Indonesia pertama kali dilakukan pada tanggal 1 Mei 1920. Pada saat itu, Hari Buruh di Indonesia "dirayakan" dengan aksi mogok kerja dan demonstrasi karena menuntut hak-hak mereka.

Pada masa itu, Indonesia sedang dijajah oleh Belanda yang menerapkan sistem kerja paksa atau rodi. Para pekerja terutama di perkebunan dan industri menderita dampak terparah. Para buruh melakukan aksi protes karena kondisi kerja yang tidak manusiawi, upah yang rendah, dan ketiadaan jaminan kesehatan serta keselamatan kerja. Hal ini mendorong para pekerja dan serikat buruh untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

Sejarah Hari Buruh di Indonesia sempat dihentikan secara terbuka saat kepemimpinan Presiden Soeharto karena dianggap terkait dengan paham komunis. (Sumber:

)

Meskipun protes dari kaum buruh masih terjadi selama masa Orde Baru, namun tidak bersifat massif. Isu-isu yang diangkat dalam protes meliputi upah yang layak, cuti haid, dan upah lembur.

Pada masa reformasi, peringatan Hari Buruh kembali dirayakan secara rutin di banyak kota, dengan mengusung berbagai tuntutan mulai dari kesejahteraan hingga penghapusan sistem alih daya. Sebagai presiden pertama di era reformasi, BJ Habibie melakukan ratifikasi Konvensi ILO Nomor 81 tentang kebebasan berserikat buruh.

Pada tanggal 1 Mei 2013, terjadi peristiwa bersejarah dalam peringatan Hari Buruh di Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan hari tersebut sebagai hari libur nasional.

Setiap tahunnya, tanggal 1 Mei menjadi momentum bagi para buruh untuk menuntut hak-haknya, termasuk upah yang pembayarannya tertunda, jam kerja dan upah yang layak, hak cuti hamil, hak cuti haid, dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang tetap menjadi perjuangan hingga saat ini.

Kontribusi Para Pekerja Sangat Berharga Bagi PT Suparma Tbk

Seluruh pekerja di PT Suparma Tbk adalah aset terpenting untuk kemajuan perusahaan. Mereka sangat berharga untuk menunjang keberlanjutan PT Suparma Tbk menjadi manufaktur kertas terbaik di masa depan.

Sinergitas seluruh pekerja PT Suparma Tbk dilakukan demi menunjang kualitas seluruh lini produk demi memenuhi kebutuhan pasar. Penjagaan mutu sekaligus peningkatan kualitas di seluruh produk PT Suparma Tbk adalah bukti keselarasan antar pekerja yang terjalin dengan baik.

Terima Kasih seluruh karyawan PT Suparma Tbk. Selalu jaga sinergitas demi mutu dan kualitas seluruh produk untuk semua kalangan di seluruh dunia.

Referensi: https://www.cnbcindonesia.com/research/20230428102841-128-432996/sejarah-kelam-dan-cerita-pahit-dibalik-hari-buruh-1-mei