Daftar Isi Kondisi lingkungan yang semakin terancam akibat limbah plastik mendorong banyak pihak untuk mencari solusi yang lebih ramah lingkungan. Salah satu solusi tersebut adalah penggunaan beberapa contoh kemasan biodegradable yang mudah terurai secara alami yang dapat menjadi alternatif penting untuk menggantikan kemasan berbahan plastik konvensional. Dalam artikel ini, akan dibahas 15 contoh kemasan biodegradable yang tidak hanya mudah ditemukan, tapi juga sudah digunakan secara luas, termasuk kemasan seperti LWK dan LMG “Cap Gajah” produksi PT Suparma Tbk yang telah terbukti ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Kemasan biodegradable adalah jenis kemasan yang dapat terurai oleh mikroorganisme seperti bakteri atau jamur dalam waktu yang relatif singkat tanpa meninggalkan residu berbahaya. Berbeda dari plastik biasa yang memerlukan ratusan tahun untuk terurai, kemasan biodegradable adalah pembungkus yang hanya membutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan untuk benar-benar hancur secara alami. Bahan-bahan pembuatnya bisa berasal dari tumbuhan seperti pati jagung, serat tebu, dan kertas daur ulang. Selain itu, beberapa kemasan modern juga menggunakan oksidator seperti oxo-biodegradable catalyst untuk mempercepat proses penguraian, menjadikannya solusi ideal untuk mendukung kelestarian lingkungan, seperti yang telah dilakukan pada kertas bungkus "Cap Gajah" LWK "Cap Gajah" dari PT Suparma Tbk adalah kemasan kertas laminasi yang didesain khusus agar mudah terurai di alam. Produk ini menggunakan oxo-biodegradable catalyst yang mempercepat proses degradasi, menjadikannya pilihan yang ideal untuk pelaku industri makanan dan kemasan retail. Dengan bahan baku yang ramah lingkungan, kemasan ini tidak hanya melindungi isi produk dengan baik tetapi juga menjaga lingkungan dari bahaya limbah plastik. LMG "Cap Gajah" juga merupakan produk dari PT Suparma Tbk yang menawarkan performa dan keberlanjutan. Kertas ini memiliki permukaan mengilap karena proses glazur namun tetap mempertahankan sifat biodegradable. Dengan penggunaan bahan dasar yang aman untuk lingkungan dan tambahan oxo-biodegradable catalyst, LMG "Cap Gajah" menjadi pilihan unggul untuk industri makanan, pengemasan, dan kebutuhan komersial lainnya yang mengutamakan tanggung jawab terhadap lingkungan. Kertas duplex produksi PT Suparma Tbk adalah pilihan tepat bagi pelaku usaha yang membutuhkan kemasan kuat, berkualitas, namun tetap mudah terurai. Kertas ini dilapisi secara khusus untuk menjaga ketahanan tetapi tetap dirancang agar tidak mencemari lingkungan. Dengan kandungan oxo-biodegradable catalyst serta bahan baku yang ramah lingkungan, kertas ini mampu memenuhi kebutuhan industri sambil mendukung konsep keberlanjutan. Kemasan dari pati jagung merupakan alternatif yang banyak digunakan untuk menggantikan plastik konvensional. Bahan ini berasal dari pati alami yang mudah terurai secara hayati dan tidak mencemari tanah atau laut. Bentuknya bisa berupa plastik bening untuk kantong atau wadah makanan yang tahan panas. Banyak digunakan oleh restoran atau kafe yang mengusung konsep ramah lingkungan. Kemasan ini terbuat dari ampas tebu sisa produksi gula, yang kemudian dicetak menjadi kotak makanan. Material ini sangat tahan terhadap minyak dan panas, sehingga cocok untuk makanan berminyak seperti nasi goreng, ayam goreng, atau makanan cepat saji lainnya. Setelah digunakan, box ini akan terurai secara alami tanpa meninggalkan residu berbahaya. Paper cup ini dilapisi dengan PLA (Polylactic Acid) yang berasal dari tanaman seperti jagung, sehingga aman digunakan untuk minuman panas. PLA menggantikan lapisan plastik biasa yang sulit terurai. Selain ramah lingkungan, paper cup ini juga tahan bocor dan menjadi pilihan utama di banyak kedai kopi yang ingin mengurangi jejak karbon. Kantong belanja ini berbahan dasar tepung singkong yang dapat larut dalam air dan tidak mencemari lingkungan. Jika dibuang di alam, kantong ini bisa hancur dalam waktu beberapa minggu. Tidak hanya ramah lingkungan, tampilannya juga menyerupai plastik biasa, membuatnya cocok untuk digunakan di toko atau pasar swalayan. Bungkus makanan dari daun pisang adalah cara tradisional namun sangat efektif sebagai kemasan biodegradable. Daun pisang tidak hanya alami dan murah, tapi juga cepat terurai di tanah. Banyak digunakan untuk membungkus makanan tradisional seperti nasi bakar, lontong, dan kue basah. Kotak ini terbuat dari kertas bekas yang diproses ulang, sehingga lebih hemat energi dan tidak mencemari alam. Bentuknya ringan namun tetap melindungi telur dari benturan. Setelah digunakan, kotak ini dapat dikomposkan atau didaur ulang kembali. Kemasan ini sering digunakan untuk makanan ringan, roti, atau produk kering. Kertas kraft dikenal kuat, tahan sobek, dan mudah terurai. Biasanya digunakan oleh pelaku usaha makanan organik dan roti artisan yang ingin mengurangi penggunaan plastik. Tray ini menggunakan bahan serat bambu yang kuat namun ringan. Cocok untuk mengemas buah-buahan atau makanan segar lainnya. Karena berbahan alami, tray ini dapat terurai secara alami dan dapat dijadikan kompos. Kulit jagung yang biasanya dibuang kini dapat diolah menjadi wadah makanan yang unik dan biodegradable. Banyak digunakan oleh pengusaha makanan lokal, terutama dalam penyajian makanan tradisional di pasar atau festival makanan. Wadah es krim ini terbuat dari tepung singkong yang dicetak dan dipanaskan. Selain biodegradable, bahan ini juga tahan cairan dan tidak mudah bocor. Sangat cocok untuk pelaku usaha makanan pencuci mulut yang ingin tampil beda dan ramah lingkungan. Kertas lilin biodegradable digunakan sebagai pembungkus roti atau sandwich. Lapisan lilinnya berasal dari bahan alami seperti lilin kedelai, sehingga tetap aman bagi makanan dan lingkungan. Penampilannya menarik dan fungsional untuk kebutuhan take away. Alat makan sekali pakai ini menjadi alternatif dari sendok plastik. Terbuat dari pati jagung, sendok dan garpu ini bisa terurai dalam tanah dalam waktu singkat. Cocok digunakan untuk acara outdoor, katering, atau usaha makanan jalanan yang ingin ramah lingkungan. Penggunaan kemasan biodegradable membawa banyak keuntungan, baik untuk pelaku usaha maupun lingkungan. Pertama, kemasan ini membantu mengurangi ketergantungan terhadap plastik konvensional yang mencemari alam. Kedua, kemasan seperti LWK Cap Gajah, LMG Cap Gajah, dan duplex dari PT Suparma Tbk memiliki kualitas yang tinggi serta ramah lingkungan, memberikan nilai lebih bagi brand yang menggunakannya. Terakhir, penggunaan kemasan biodegradable juga meningkatkan kesadaran konsumen terhadap pentingnya menjaga bumi.Apa Itu Kemasan Biodegradable?
15 Contoh Kemasan Biodegradable yang Populer
1. Kertas Bungkus Coklat / Laminated Wrapping Kraft (LWK) “Cap Gajah”
2. Kertas Laminated Machine Glazed (LMG) “Cap Gajah”
3. Kertas Duplex PT Suparma Tbk
4. Kemasan dari Pati Jagung
5. Box Makanan dari Tebu (Bagasse)
6. Paper Cup dengan Lapisan PLA
7. Kantong Belanja dari Singkong
8. Bungkus Makanan dari Daun Pisang
9. Kotak Telur dari Kertas Daur Ulang
10. Kemasan Kertas Kraft
11. Tray Buah dari Serat Bambu
12. Wadah dari Kulit Jagung
13. Cup Es Krim dari Tepung Singkong
14. Bungkus Sandwich dari Kertas Lilin Biodegradable
15. Sendok & Garpu dari Pati Jagung
Keuntungan Menggunakan Kemasan Biodegradable
Rate this article :
PT Suparma, Tbk merupakan perusahaan kertas terkemuka yang berfokus pada pembuatan kertas dengan mutu handal dan kualitas tinggi.
© 2025 PT Suparma, Tbk. Hak cipta dilindungi Undang-undang. | Kebijakan Privasi | Peta Situs | Disclaimer